TUGAS KARAWITAN
OBSERVASI PERTUNJUKAN SENI KARAWITAN DI ISI SURAKARTA
Disusun Oleh :
Nama : Wiwik Hari Prasetyaningsih
NIM : A510120220
Kelas : IV F
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
BAB II
ISI
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada tanggal 11 April 2014 yang dimulai pada pukul 19.30 WIB yaitu tentang seni karawitan tradisional khususnya Jawa Tengah. Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal ataupun instrumental yang mepunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Karawitan merupakan seni yang diakui oleh negara-negara besar bahkan orang-orang asing pun banyak yang menempuh sekolahnya di ndonesia dengan mengambil mata kuliah Seni atau Bahasa jawa. Para touris asing banyak belajar di negara kita dan juga banyak yang memakai pakaian adat dari Jawa Tengah sehingga seharusnya kita harus menjaga pakaian, bahasa, lagu dari adat istiadat kita agar tidak di akui oleh negara lain. Gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial,moral dan spiritual. Di dalam suasana bagaimanapun gamelan mempunyai tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia seni karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan dan sangat ramah terhadap siapapun.
Di dalam suasana pertunjukan yang saya amati tersebut sangat tenang karena penyaji nembang dengan gendhing jawa dan pukulan dari gamelan yang sangat merdu bila didengarkan dan sangat halus jika dirasakan. Sebuah gendhing Jawa yang dinyanyikan dan suara gamelan yang dipukul-pukul itu sangat pas. Tetapi pertunujukan pada malam itu kurang menarik karena mereka semua hanya menyajikan gendhing-gendhing jawa, jika orang yang awam tentang karawitan ia hanya dapat menikmati lagu dan musiknya saja tidak mengetahui makna dari pertunjukan tersebut.
Selain keindahan lagu yang indah, pada penampilan tersebut juga mengunakan pakaian adat Jawa yang seringkali kita jumpai. Yaitu perempuan menggunakan pakaian kebaya dengan atasan berwarna merah dan bawahan kain batik dan juga rambut pada wanita juga disanggul dengan menggunakan sanggul yang biasa diapakai oleh para sinden, sedangkan untuk laki-laki atasan berwarna hitam dan bawahan juga kain batik dan juga memakai topi yang dinamakan dengan pengikat atau blangkon. Zaman dahulu kebaya merupakan baju yang dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa khusunya di Yogyakarta dan Surakarta. Baju kebaya dipakai untuk wanita bangsawan maupun wanita rakyat biasa karena kebaya merupakan pakaian sehari-hari tetapi sekarang Kebaya hanya dipakai jika ada suatu event contohnya pengantin,Sinden,Kartinian,dll.
Sedangkan pengamatan yang saya lakukan pada tanggal 16 April 2014 yang dimulai pada pukul 19.30 WIB di ISI Surakarta yaitu tentang seni karawitan kontemporer. Pada penampilan tersebut menceritakan tentang suasana di warung yang sangat ramai dan sangat ribut. Dan dengan adanya keramaian tersebut dapat menciptakan suatu seni tersendiri atau dapat menciptakan suatu musik kontemporer.
Musik kontemporer merupakan musik yang liar dan memiliki visi mengedepankan sifat – sifat kekinian. Musik yang mengemukakan sejak abad ke -20 di Indonesia ini muncul akibat pertemuan dua tradisi, yaitu tradisi budaya Indonesia dan tradisi budaya Eropa. Pertemuan musik etnik yang beraneka ragam di Indonesia dengan musik klasik dari Eropa telah banyak memberikan warna baru, sehingga banyak komponis – komponis dari Barat maupun Indonesia mengkolaborasikan dua kebudayaan ini. Eksperimen inilah selanjutnya menghasilkan musik yang kebanyakan orang mengatakan sebagai musik baru, musik inovatif, atau musik ekspeimental.
Setelah memahami apa yang sudah dijelaskan diatas mengenai kreativitas dan musik kontemporer, maka Mahasiswa /Mahasiswi ISI mempunyai ide atau kreativitas tentang suatu warung makan sehari-hari mampu menciptakan suatu seni musik yang sangat indah yaitu “KLUTHEKAN”. Kluthekan merupakan suatu karya seni yang kreatif, karena penyaji membuat karya seni ini berada dalam warung tahu kupat yang sangat ramai sehingga mampu menciptakan suatu seni musik yang indah dan mempunyai alur cerita yang jelas. Penyaji juga sangat kreatif membuat alat seni karena penyaji membuat suatu alat musik dari botol bekas, sandal bekas, sendok, piring, suara air kopi dan ulekan sambel dari warung makan tahu kupat tersebut. Pada botol bekas tersebut penyaji memaikannya dengan cara meniup, pada sandal penyaji memainkannya dengan cara memukul, dan pada piring,sendok,garpu,ulekan sambal dengan cara dipukul-pukul. Pada musik kontemporer ini suatu pementasannya sangat sederhana tidak harus menggunakan gamelan, pakaiannya juga disesuaikan dengan tema nya sehingga tidak harus menggunakan pakaian adat jawa, mempunyai alur cerita yang sangat mudah untuk dipahami bagi peminat seni ataupun bagi yang awam tentang seni.
Seharusnya musik kontemporer ini harus dikembangkan karena musik kontemporer ini mempunyai alur cerita yang sangat mudah dipahami bagi peminat seni atau pun bagi orang yang awam tentang seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar